1.AGAMA HINDU
Agama hindu yang masuk ke Indonesia berasal langsung dari India tanpa melalui penyaringan dari bangsa Hindu lain tetapi,dalam prakteknya terdapat perbedaan.Di Indonesia sendiri,sebelum masuknya agama Hindu,bekum mengenal konsep pengkastaan.Pada waktu itu,sistem baru tersebut berusaha dimasukan kedalam masyarakat lewat jalan pemaksaan sehingga menimbulkan pertentangan.Selain berpengaruh pada struktur
masyarakat, Hinduisme juga berpengaruh pada penggunaan bahasa. Pengaruh ini
masih terasa sampai sekarang, terutama dalam bahasa Jawa, Sunda dan
Madura. Bahasa ketiga daerah tersebut terutama bahasa Jawa mengenal
tingkatan-tingkatan yang disesuaikan dengan pengkastaan itu sendiri dimulai
dari ngoko, bahasa yang paling rendah sampai kromo
inggil, bahasa yang paling halus (Lombard, 2000:59). Selain bahasa
percakapan, juga dikenal bahasa sastra. Di mana dalam bahasa sastra ini,
sebagian besar menggunakan bahasa Sangsekerta yang dibawa kaum Brahmana dari
India. Karena merupakan bahasa sastra, maka yang menguasainya adalah kaum
terpelajar, sehingga dianggap sebagai bahasa yang paling tinggi (Zoetmuder,
1994:19).
Pengaruh Hinduisme dalam konteks kekinian
hanya kita dapatkan pada masyarakat Bali. Sedangkan pada masyarakat lain di
luar kawasan itu penganut agama Hindu di Jawa, misalnya sudah banyak mengalami
perubahan dengan tidak memakai sistem pengkastaan lagi. Di Jawa, sisa-sisa
pengaruh Hinduisme yang masih terasa terdapat di lereng pegunungan Tengger.
Kawasan ini dihuni oleh masyarakat yang asal muasalnya dari pelarian orang
Majapahit, setelah datangnya serbuan Islam. Masyarakat mereka adalah masyarakat
yang tertutup, sehingga sampai saat ini masih bisa mempertahankan tradisi
Hindu. Pada hari Kasodo mereka menjalankan ritual keagamaan
dengan memuja gunung Bromo. Dalam hal ini, gunung Bromo digambarkan sebagai
neraka yang merupakan tempat api Dewa Brahma (Hefner, 1999:52).Sedangkan di Bali, ajaran Hindu masih
dipegang kuat. Sistem pengkastaan masih dipertahankan dalam struktur
masyarakat, begitu juga dengan segala jenis upacara dapat dikatakan, masyarakat
Hindu di Bali hidup untuk upacara-upacara tersebut. Geertz menyebutnya sebagai
negara teater (Onghokham, 2003:56). Namun dalam menyikapi isu-isu yang berkembang,
umat Hindu senantiasa berpijak pada ajaran Dharma Negara (kesetiaan dan
pengabdian kepada negara), dengan kesadaran terhadap realitas historis dan
sosio-kultural nation state secara kritis dan proposional.
Menyangkut pada persoalan pluralitas,
pluraisme menurut ajaran agama Hindu dalam konteks negara kebangsaan, berangkat
dari paradigma ekuitas eksistensial beresensikan humanisme dan sosialitas
sebagai landasan dalam interaksi sosial antara etnis dan komunitas agama yang
membawa pahala didunia maupun maupun di akhirat. Tata kosmis yang berporos pada
‘kekuatan dan cinta kasih Hyang Widhi kepada ciptaanNya menempatkan umat Hindu
dalam keselarasan sebagai totalitas persembahan.
2.AGAMA ISLAM
Menurut bebrapa sejarawan,agama islam baru masuk ke Indonesia pada abad ke-13 Masehi yang dibawa oleh pedagang Muslim.Meskipun belum diketahui secara pasti,sudah muncul tiga teori tentang cara penyabaran agama Islam di Indonesia yaitu,Teori Gujarat,Teori Persia dan Teori Mekkah.Berikut penjelasan ketiga teori tersebut :
- Teori Gujarat, Teori yang dipelopori oleh Snouck Hurgronje ini menyatakan bahwa agama Islam baru masuk ke Nusantara pada abad ke-13 Masehi yang dibawa oleh para pedagang dari Kambay(Gujarat), India.
- Teori Persia, Teori ini dipelopori oleh P.A Husein Hidayat. Teori Persia ini menyatakan bahwa agama Islam dibawa oleh para pedagang dari Persia (sekarang Iran) karena adanya beberapa kesamaan antara kebudayaan masyarakat Islam Indonesia dengan Persia.
- Teori Mekkah, Teori ini adalah teori baru yang muncul untuk menyanggah bahwa Islam baru sampai di Indonesia pada abad ke-13 dan dibawa oleh orang Gujarat. Teori ini mengatakan bahwa Islam masuk ke Indonesia langsung dari Mekkah (arab) sebagai pusat agama Islam sejak abad ke-7. Teori ini didasari oleh sebuah berita dari Cina yang menyatakan bahwa pada abad ke-7 sudah terdapat sebuah perkampungan muslim di pantai barat Sumatera.
Proses masuknya Islam ke Indonesia dilakukan secara damai dengan cara menyesuaikan adat-isiadat penduduk lokal dan tidak ada paksaan.Ajaran-ajaran Islam tidak membeda-bedakan derajat,status sosial,tidak ada sistem kasta dan menganggap semua orang kedudukannya sama dimata Allah SWT.
Proses masuknya agama Islam dilakukan secara damai dan dengan cara-cara sebagai berikut :
- Melalui Cara Perdagangan Indonesia dilalui oleh jalur perdagangan laut yang menghubungkan antara China dan daerah lain di Asia. Letak Indonesia yang strategis ini membuat lalu lintas perdagangan di Indonesia sangat padat padat dilalui oleh para pedagang dari seluruh dunia termasuk para pedagang muslim. Para pedagang muslim ini banyak bermukim di daerah pesisir pulau Jawa dan Sumatera yang penduduknya masih menganut agama Hindu. Para pedagang ini mendirikan masjid dan mendatangkan para ulama dan mubalig untuk mengenalkan nilai dan ajaran Islam kepada penduduk lokal.
- Melalui Perkawinan Bagi masyarakat pribumi, para pedagang muslim dianggap sebagai kelangan yang terpandang. Hal ini menyebabkan banyak penguasa pribumi tertarik untuk menikahkan anak gadis mereka dengan para pedagang ini. Sebelum menikah, sang gadis akan menjadi muslim terlebih dahulu. Pernikahan secara muslim antara para saudagar muslim dengan penguasa lokal ini semakin memperlancar penyebaran Islam di Nusantara.
- Melalui Pendidikan Pengajaran dan pendidikan Islam mulai dilakukan setelah masyarakat islam terbentuk. Pendidikan dilakukan di pesantren ataupun di pondok yang dibimbing oleh guru agama, ulama, ataupun kyai. Para santri yang telah lulus akan pulang ke kampung halamannya dan akan mendakwahkan Islam di kampung masing-masing.
- Melalui Kesenian Wayang adalah salah satu sarana kesenian untuk menyebarkan islam kepada penduduk lokal. Sunan Kalijaga adalah salah satu tokoh terpandang yang mementaskan wayang untuk mengenalkan agama Islam. Cerita wayang yang dipentaskan biasanya dipetik dari kisah Mahabrata atau Ramayana yang kemudian disisipi dengan nilai-nilai Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar